Jungle Survival

 

Loyola Pecinta Alam atau biasa dikenal dengan sebutan Lopala adalah sebuah ekstrakurikuler berbasis cinta alam. Pada 2023 ini, Lopala #72 (Panther Petualang) dan Lopala #73 mengadakan kegiatan Jungle Survival di Gunung Ungaran. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 5 dan 6 Februari 2023, didampingi oleh Bapak Antonius Novianto dan Bapak Joseph Army Sandhyoko. Alumni anggota Lopala yang berjumlah 16 orang juga turut menemani keberlangsungan acara ini.

Pada Sabtu, 4 Januari 2023 lalu, para peserta Jungle Survival berkumpul di Gedung Markus lantai satu. Keberangkatan tertunda sekitar satu setengah jam karena kendala cuaca yang buruk. Sehingga, para peserta baru berangkat menuju Ungaran dari SMA Kolese Loyola pada pukul 15.30 WIB menggunakan dua truk bak terbuka. Mereka tiba di basecamp Mawar sekitar pukul 18.00 WIB karena kondisi jalan yang macet. Rombongan Lopala memutuskan untuk makan malam terlebih dahulu di warung dekat basecamp. Perjalanan dari basecamp Mawar menuju camping ground Promasan baru dimulai pukul 19.00 WIB.

Perjalanan yang diperkirakan hanya memakan waktu sekitar 2 jam ternyata mundur hingga 5 jam. Lamanya waktu perjalanan disebabkan oleh medan yang tidak bersahabat. Cuaca buruk dan kondisi lingkungan yang gelap menyebabkan visibilitas terganggu. Selain itu, anggota Lopala juga belum memiliki kesiapan mental untuk melakukan pendakian, sehingga beberapa dari mereka memutuskan untuk berhenti sesaat. Meskipun demikian, para anggota memiliki compassion yang tinggi. Ketika ada salah satu anggota yang kakinya terkilir, anggota lain memutuskan untuk merawatnya terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan.

Tepat pukul 00.00 WIB dengan ditemani oleh terang bulan tanpa awan, para peserta tiba di Camping Ground Promasan yang menjadi tempat bagi mereka untuk mendirikan tenda. Beberapa dari mereka juga memasak minuman untuk diberikan kepada anggota yang sakit. Proses pendirian tenda dilakukan selama dua jam karena vegetasi pendirian tenda terlalu liar. Para peserta perlu membuka lahan menggunakan pisau gunung yang dibawa. Berkat hal ini, mereka belajar tentang cara mendirikan shelter di tempat yang kurang menguntungkan. Para peserta mulai tidur pada 02.00 WIB.

Para anggota Lopala bangun sekitar pukul 6 karena perlu melakukan dinamika olahraga dan refleksi pagi. Refleksi dilakukan untuk menggantikan acara pengendapan yang tidak sempat dilakukan pada hari sebelumnya. Kemudian, para peserta dipersilakan untuk sarapan. Peserta memasak bahan-bahan yang telah dipersiapkan dari rumah. Mereka bahkan menambahkan pucuk daun teh dan beberapa beri karena penasaran. Berdasarkan peraturan yang telah disepakati bersama, para anggota Lopala dilarang membawa makanan instan. Dinamika sarapan berlangsung selama satu jam. Kemudian, para peserta diarahkan untuk mengikuti dinamika P3K. Dinamika P3K dilakukan dengan memberi pengarahan materi kepada Lopala #73 oleh anggota Lopala #72. Peserta diajarkan mengenai cara mengatasi bahaya keselamatan yang mungkin terjadi di hutan.

Anggota Lopala #73 juga diajak untuk melakukan kegiatan zoologi dan botani. Mereka didampingi oleh para senior mengelilingi area pendakian. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi flora dan fauna yang ada di Gunung Ungaran. Mereka selesai pada pukul 09.30 dan mengumpulkan hasil pengamatan ke dalam hand book Lopala. Peserta juga diajari untuk melakukan dinamika bivak alami dan trap. Lopala #73 secara epik berhasil membuat pondasi alami yang kokoh dan tidak mudah rusak. Meskipun pembuatan belum dilakukan secara maksimal karena bahan temuan yang terbatas, ilmu yang diberikan oleh para pembimbing dapat tersampaikan dengan baik.

Setelah melakukan serangkaian kegiatan yang panjang, para peserta berkumpul untuk merapikan perlengkapan dan tenda. Kegiatan ini berlangsung hingga pukul 13.00 WIB. Sembari bersiap, Pak Anton, salah satu pendamping Lopala, mengumpulkan peserta untuk memberi pegetahuan tambahan mengenai zoologi dan botani. Kemudian, para peserta melakukan perjalanan menuju basecamp Mawar. Di tengah perjalanan, peserta mengunjungi mata air untuk mengisi persediaan mereka. Para anggota Lopala tiba lebih dulu di basecamp Mawar untuk melakukan makan siang. Perjalanan pulang menuju SMA Kolese Loyola dibagi menjadi dua rombongan. Rombongan pertama mulai berangkat pukul 16.15 WIB, sedangkan yang kedua pukul 16.45 WIB. Seluruh anggota Lopala dan KEKL tiba dengan selamat di SMA Kolese Loyola Semarang sekitar pukul 6. Walaupun lelah, namun mereka bahagia karena dapat melakukan praktik ilmu secara langsung melalui kegiatan Jungle Survival.

 

Ditulis oleh :

I Gede Arya Naya, Ignasius Mahatma Gabriel, dan Alexandra Earlita Prabadewi