Gempita 75 Tahun SMA Kolese Loyola, Bertransformasi dalam Harmoni

Rangkaian Acara 75 Tahun SMA Kolese Loyola — 75 tahun bukanlah waktu yang singkat bagi sebuah institusi pendidikan, usianya sudah tidak belia. SMA Kolese Loyola, salah satu institusi pendidikan di Kota Semarang, telah melewati perjalanan panjang penuh makna sejak tahun 1949. Telah berkarya selama 75 tahun, SMA Kolese Loyola terus bertransformasi seiring berkembangnya zaman hingga berhasil menduduki peringkat nomor satu di jajaran SMA terbaik di Kota Semarang.

Sebagai bentuk perayaan usia 75 tahun, Kolese Loyola menyelenggarakan serangkaian acara selama setahun penuh dengan tema “Becoming A Leader of Transformation”. Bapak Gemilau Ragil Prasetyo, M.Si., M.M. sebagai Ketua Umum 75 Tahun SMA Kolese Loyola menjelaskan konsep dasar dari rangkaian acara 75 tahun ini, bahwa melalui tema “Becoming a Leader of Transformation”, diharapkan bisa membawa nilai 4C dalam kehidupan sehari-hari. Seorang leader dibutuhkan tidak hanya di zaman sekarang tetapi di masa yang akan datang. Bapak Gemilau menekankan bahwa leader bukanlah sekedar peran tetapi sebuah kehidupan. Dengan tema ini, Kolese Loyola ingin mengimplementasikan nilai-nilai 4C; Competence, Conscience, Compassion, dan Commitment dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar inilah rangkaian acara 75 tahun SMA Kolese Loyola dikemas dalam berbagai kegiatan. Rangkaian acara ini telah dimulai sejak perayaan Ekaristi Ignatius Day 2023. Adapun acara yang telah diselenggarakan dalam kurun waktu satu tahun terakhir yang masih menjadi bagian dari rangkaian 75 tahun SMA Kolese Loyola, yakni sayembara desain logo 75 tahun SMA Kolese Loyola, Donor Darah 75, Jumat Bersih Brumbungan, Refleksi Karya dan Ignatian Parents, Gelar Karya, Pasar Murah 75, Seminar Nasional Pendidikan, Malam Budaya, dan Misa Akbar yang menjadi penutup rangkaian acara 75 tahun SMA Kolese Loyola. 

Awali dan Akhiri dengan Rasa Syukur – Misa Akbar 75 Tahun — Setelah setahun penuh perayaan yang bermakna, SMA Kolese Loyola akhirnya menggelar Misa Akbar pada Jumat, 30 Agustus 2024 sebagai puncak penutup perayaan 75 tahun. Misa Akbar kali ini menjadi momen yang sangat istimewa. Ibu Veronika Oktaviani Astuti, S.Pd., selaku ketua seremonial penutupan 75 tahun SMA Kolese Loyola, menjelaskan bahwa konsep misa ini spesial dibandingkan misa lainnya. Tidak seperti misa biasa, perayaan ekaristi ini dihadiri oleh 23 Pater dari berbagai latar belakang. Kehadiran para Pater dalam jumlah yang banyak ini semakin menambah meriahnya acara. Sebagian dari Pater yang hadir pun pernah turut berkarya di Kolese Loyola. Pater yang telah ikut serta dalam Misa Akbar 75 tahun SMA Kolese Loyola adalah:

  1. Romo FX. Sugiyana, Pr selaku Vikjen KAS
  2. Pater Leonardus E. B. Winandoko, S.J.
  3. Pater A. Vico Chirstiawan, S.J., M.Hum.
  4. Pater Ageng Marwoto, S.J.
  5. Pater Yokubus Rudiyanto, S.J.
  6. Pater Riyo Mursanto, S.J.
  7. Pater Tarcisius Puspodianto, S.J.
  8. Pater Agustinus Mintara, S.J.
  9. Pater Dominico Savio Octariano Widiantoro, S.J. 
  10. Pater Hugo Bayu Hadibowo, S.J.
  11. Pater Harry Setianto Sunaryo, S.J.
  12. Pater Antonius Bagas Prasetya, S.J.
  13. Pater Tiro Angela Daenuwy, S.J.
  14. Pater Alfonsus Ardi Jatmiko, S.J.
  15. Pater Joannes Moerti Yoedho Koesoemo, S.J.
  16. Pater Benedictus Hari Juliawan, S.J.
  17. Pater Vincentius Doni Erlangga Satriawan, S.J.
  18. Pater Andreas Aryono Mantiri, S.J.
  19. Pater Laurentius Priyo Poedjiono, S.J.
  20. Pater Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J.
  21. Pater Ferdinandus Tuhujati Setyoadi, S.J.
  22. Pater Martinus Juprianto B. T., S.J., M.Fil.
  23. Pater Heru Hendarto, S.J.

Perayaan Ekaristi ini dipimpin langsung oleh lima Pater utama, yaitu Pater Benedictus Hari Juliawan, S.J. selaku Pater Provinsial, Romo Fransiskus Xaverius Sugiyana, Pr. Pater sebagai Perwakilan Keuskupan Agung Semarang, Pater Joannes Moerti Yoedho, S.J. selaku Ketua Yayasan Loyola, Pater Ferdinandus Tuhujati Setyoadi, S.J. selaku Kepala SMA Kolese Loyola, dan Pater Laurentius Priyo Poedjiono, S.J. selaku Pembina Yayasan Loyola. Misa ini menjadi momen yang penuh kehormatan bagi SMA Kolese Loyola. Misa Akbar ini dikoordinasi oleh tim Campus Ministry, sebuah organisasi kepamongan bagian rohani yang berkolaborasi dengan tim Loyola Voices sebagai koor dan Gamelan Soepra sebagai pemusik yang turut andil dalam memeriahkan acara. Dalam wawancaranya, Gerry sebagai Jenderal CM dan Lila sebagai Koordinator Bidang I mengatakan bahwa Misa Akbar merupakan ungkapan syukur kita atas ditutupnya rangkaian 75 tahun SMA Kolese Loyola sekaligus peringatan pesta nama Santo Ignatius. 

Tidak hanya itu, Misa Akbar kali ini pun menjadi misa perdana bagi empat pater Jesuit yang baru saja ditahbiskan; Pater Antonius Bagas Prasetya, S.J., Pater Vincentius Doni Erlangga Satriawan, S.J., Pater Tiro Angela Daenuwy, S.J., dan Pater Andreas Aryono Mantiri, S.J.. Tiga diantaranya pernah berkarya di SMA Kolese Loyola. Misa Akbar diakhiri dengan berkat perdana dari empat Pater yang baru ditahbiskan, mereka memberi berkat bagi yang hadir di Misa AKbar. 

Perjalanan Penuh Makna: Seremonial Penutup Perayaan 75 tahun SMA Kolese Loyola — Perayaan 75 tahun SMA Kolese Loyola ditutup dengan acara seremonial yang begitu meriah. Acara ini diawali dengan sambutan oleh Ketua Panitia Perayaan 75 tahun; Bapak Gemilau Ragil Prasetyo, M.Si., M.M., sambutan oleh Kepala Sekolah; Pater Ferdinandus Tuhujati Setyoadi, S.J.; dan sambutan oleh Ketua Yayasan Loyola; P. J. Moerti Yoedho Koesoemo. S. J.. Setelahnya, acara dilanjut dengan launching buku Refleksi Karya yang telah ditulis oleh KKL, KEKL, guru, karyawan, dan pensiunan guru/ karyawan SMA Kolese Loyola. 

Panitia Misa Akbar juga mengajak kolaborasi dua SMP Feeder yakni SMP PL Domenico Savio Semarang (D’Savio) yang menampilkan modern dance dengan sangat meriah, dan SMP PL Yoris Semarang dengan tari tradisional yang memukau para audiens. Dalam wawancara yang berhasil dikulik oleh tim jurnal, para anggota tim dance dari Domenico Savio merasa senang dapat diberi kesempatan untuk tampil mewakili SMP asal mereka di SMA Kolese Loyola. Berbeda dengan penampil sebelumnya, SMP Kanisius Yoris membawakan penampilan dengan suasana yang berbeda. Penonton diajak untuk menikmati persembahan tarian tradisional. Dalam wawancaranya, perwakilan SMP Kanisius Yoris mengaku lega setelah berhasil membawakan tarian dengan baik di hadapan tamu-tamu acara seremonial penutupan rangkaian 75 tahun SMA Kolese Loyola.

Tidak hanya penampilan dari SMP Feeder, para KKL yang berbakat turut meramaikan acara dengan sebuah penampilan kolaborasi yang sangat meriah. Penampilan kolaborasi ini diisi oleh ekstrakurikuler modern dance, Gamelan Soepra, dan vokalis Kalea (XI-G) dan Cessa (XI-F). 

Setelah berbagai penampilan spesial, para tamu diajak untuk melihat kilas balik rangkaian perayaan 75 tahun SMA Kolese Loyola. Acara ini ditutup dengan pelepasan burung pipit oleh seluruh ketua rangkaian 75 tahun SMA Kolese Loyola, kepala sekolah, ketua DKKL, ketua KEKL, ketua SEYL, Bapak Lurah Brumbungan, dan Provinsial. Setelah pelepasan burung, Band10 memeriahkan acara penutupan dengan menyanyikan theme song 75 tahun. 

Seremonial rangkaian 75 tahun SMA Kolese Loyola diakhiri dengan menyanyikan mars Kolese Loyola dan penampilan meriah oleh LRB’73.

 

Di manapun Kalian Berada, Loyola Selalu Ada ; Harapan Bagi Loyola Masa Mendatang

 

DKKL Hansel — Bagi DKKL Hansel, poin utama dari seremonial penutupan 75 tahun SMA Kolese Loyola bukanlah acara yang diselenggarakan. Namun bagaimana highlight perjalanan SMA Kolese Loyola sebagai institusi pendidikan menjadi wadah anak-anaknya untuk menjadi calon pemimpin pembaharu dunia. Pelajaran yang sangat mulia telah didapatkan olehnya selama berkarya di SMA Kolese Loyola. Tidak hanya pendidikan akademik, tetapi nilai humaniora yang juga dijunjung tinggi di sekolah ini. “Harapan saya adalah bagaimana SMA Kolese Loyola tetap bisa menjadi sebuah wadah pendidikan yang nantinya akan melahirkan calon pembaharu dunia sesuai dengan tema Becoming a Leader of Transformation. Bagaimana SMA Kolese Loyola menciptakan pemimpin yang memiliki daya ubah bukan hanya lingkup Loyola  tetapi dunia. Di SMA Kolese Loyola ini lah,  para pemimpin pembaharu dunia dilahirkan.

 

Ibu Veronika Oktaviani Astuti, S.Pd. – Guru — Tentu doa yang baik, diharapkan Loyola semakin magis dan tidak hanya berkarya di ranah Semarang dan Jawa Tengah tetapi bisa nasional dan internasional. Sumber daya yang dimiliki Loyola sangat luar biasa, tidak hanya dibekali 4C tetapi banyak sekali pelajaran yang bisa diambil bersama-sama. Pembelajaran di Loyola tidak hanya di kelas, tetapi melalui panitia, aktif lomba, tampil dalam suatu acara, mengikuti ekskul, dan kegiatan lainnya. Harapannya, Loyola tetap menjadi instansi yang tidak hanya mewadahi akademik, tetapi juga humanioranya. Harapan utama bagi seluruh Bapak/Ibu guru dan karyawan adalah tetap menjadi satu keluarga yang utuh, meski sudah ada yang pensiun dan resign, tetapi semoga di luar tetap menjadi keluarga. Bagi KKL adalah belajar yang rajin, karena masih banyak hal yang harus dijelajahi di dunia ini. Nikmati waktu kalian, berteman sebanyak-banyaknya. 

Bapak Gemilau Ragil Prasetyo, M.Si., M.M. – Ketua Rangkaian 75 Tahun Suatu hal yang spesial dari 75 tahun adalah “Manusia semakin rentan, semakin lemah” kebalikan dengan lembaga “Semakin tua, semakin kuat”. Untuk sampai di usia 75 sangat panjang dan sangat kuat. Satu hal yang mendorong adalah para leader selama 75 tahun. Leader-leader yang lahir mulai menyala dan terus berkarya. Leader itu kemampuan untuk mengkomunikasikan visi diri dalam kehidupan sehari-hari. Bapak Gemilau berharap agar Loyola semakin berkembang tidak hanya akademis, tetapi betul-betul seluruh aspek; berkomitmen terhadap keadilan dan orang-orang kecil, siswa dan guru mampu membaca tanda-tanda zaman; bagaimana menciptakan inovasi kegiatan kesiswaan agar anak-anak dan guru-guru itu hidup. 

Yossy Hardono – KEKL’99Ketua BPP Badan Pengurus Pusat KEKL 2024-2028 — “Saya bangga pernah sekolah dan menjadi alumni Kolese Loyola. Hari ini tepatnya 75 tahun, saya merasa semakin bangga. Loyola itu keren dan mantap, kekeluargaan di sekolah ini tidak bisa didapatkan di tempat lain. Saya sangat bangga dimanapun bertemu dengan alumni Loyola, anak-anak Loyola itu merupakan sebuah kebanggaan.” Pesan Bapak Yossy bagi anak-anak Loyola ialah terus menjadi pemimpin yang bertransformasi, menjadi manusia menjadi sesama, dan banggalah sebagai anak Loyola. Ketika dirinya bertemu dengan sesama KEKL, hubungannya begitu erat. Di manapun kita berada, Loyola selalu ada. Bapak Yossy juga menyampaikan harapannya bagi Loyola adalah anak-anak Loyola nantinya setelah 75 tahun terus tetap menjadi manusia bagi sesama. Dimanapun anda berada, anda harus bisa menjadi manusia bagi sesama. Pekerjaan apapun, silahkan nilai hidup yang ditanamkan di Loyola menjadi manusia bagi sesama harus bisa dihidupi oleh anak-anak Loyola. Periode 76 dan seterusnya, anak -anak Loyola harus menjadi pemimpin yang bertransformasi. Berkembang, bertransformasi, dan menjadi manusia untuk sesama. 

 

Reportase oleh Jurnalistik Serigala

Foto oleh Moment Hunter