Setelah beberapa kali pengunduran jadwal karena banyaknya kegiatan, LOPALA angkatan 73 akhirnya bisa mendapatkan giliran mereka untuk melakukan kegiatan caving. Kegiatan caving ini berlangsung selama kurang lebih satu hari pada hari Sabtu, 3 Agustus 2024 silam. Caving atau susur gua merupakan kegiatan menelusuri gua. Kegiatan ini dilakukan di Gua Cerme dan Gua Cokro yang terletak di, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dua belas siswa dan dua pendamping melakukan perjalanan dari SMA Kolese Loyola menuju lokasi gua menggunakan Hiace milik sekolah.
Pada awalnya, kegiatan caving berencana akan dilakukan pada Gua Cerme dan Gua Cokro. Gua Cerme terletak di Kecamatan Imogiri, Daerah Istimewa Yogyakarta, sedangkan Gua Cokro terletak di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Gua Cerme di sini merupakan salah satu gua horizontal, sedangkan Gua Cokro merupakan gua vertikal. Walaupun Gua Cerme cukup terkenal, ia masih memiliki tempat-tempat yang belum pernah dijelajahi karena ia adalah sebuah gua yang sangat besar. Gua Cokro sendiri memiliki elevasi setinggi 18 meter, membuatnya cukup menantang untuk disusuri.
Pada jam 10, anggota-anggota LOPALA sampai pada Gua Cokro dan setelah persiapan, segera melakukan ekspedisi. Di dalam gua, dapat ditemukan pemandangan-pemandangan yang indah dan benar-benar mengesankan. Namun, tak lama kemudian, rombongan LOPALA harus segera berangkat menuju gua selanjutnya.
Setelah satu setengah jam perjalanan dari Gua Cokro, akhirnya rombongan LOPALA angkatan 73 dan pendamping sampai di lokasi Gua Cerme. Salah satu kunci utama dan yang penting dalam setiap petualangan adalah keselamatan. Maka dari itu, helm, headlamp, dan P3K akan selalu siap untuk menemani dan melindungi dalam melakukan kegiatan caving. Tak lupa juga para siswa dan pendamping berdoa sebelum memulai melakukan kegiatan untuk memohon kelancaran kegiatan.
Saat memasuki mulut gua, suasana berubah drastis. Cahaya matahari perlahan menghilang, digantikan oleh kegelapan alam bawah tanah yang pekat. Cahaya dari headlamp dan senter milik pemandu merupakan satu-satunya sumber cahaya kami, menerangi stalaktit dan stalagmit yang membentuk formasi unik. Suara tetesan air menambah kesan mistis di dalam gua. Tak lupa dengan kelelawar yang sedang beristirahat di stalaktit gua.
Pemandu juga tak lupa memberi tahu nama-nama batu pada Gua Cerme, seperti Stalaktit dan Stalagmit yang terkenal karena keunikannya. Pengetahuan baru ini menambah wawasan kami tentang keajaiban alam bawah tanah, dan membuat pengalaman kami semakin berharga dan tak terlupakan. Setiap langkah yang diambil di dalam gua tidak hanya merupakan tantangan fisik tetapi juga perjalanan edukatif yang memperkaya kami dengan informasi dan apresiasi terhadap keindahan alam yang tersembunyi.