Pada hari Jumat, 5 Januari 2024, pukul 06.55 WIB, KBKL berkumpul di Aula Bellarminus untuk mengikuti Misa Perayaan Natal Komunitas Loyola. Demi berjalannya misa yang lancar, dilaksanakan pula persiapan Ekaristi oleh tim Gamelan Soepra angkatan 74 serta Loyola Voice (LV). Misa Natal dimulai pada pukul 07.30 hingga 09.00 WIB yang dipimpin oleh Pater Antonius Vico Christiawan, SJ., M.Hum., dan didampingi oleh Pater Martinus Juprianto B. T., SJ., M.Fil. Ekaristi Natal ini dipersembahkan dengan tema “Lebih Baik Memberi daripada Meminta” dan kolaborasi Perayaan Natal dengan Pesantren Roudlotus Sholihin Demak. Tema dari Natal tahun ini ialah “Keleh Manenga Bara Balaku” yang merupakan sebuah pepatah dalam bahasa Dayak dengan arti lebih baik memberi daripada meminta. Tema ini diwujudkan dalam aksi nyata “Be The Santa” dimana setiap KKL mengumpulkan barang-barang layak pakai seperti mainan, pakaian, dan alat tulis yang dikemas menjadi sebuah hadiah lalu diberikan bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan serta untuk berbagi kebahagiaan dalam sukacita Natal.
Misa pagi ini disambut dengan suara nyaring dari Loyola Voice yang diiringi oleh alunan musik dari tim Gamelan Soepra angkatan 74. Lagu-lagu yang dihadirkan adalah lagu yang berbahasa Inggris dan Latin sehingga mungkin akan terdengar asing di telinga KBKL. Uniknya, lagu ordinarium mengambil gaya musik Dayak, lho. Meskipun begitu, bahasa dari lagu-lagu tersebut menciptakan suasana Natal yang memikat di seluruh area Aula Bellarminus. Tidak lupa pula dengan bacaan-bacaan Alkitab yang dilisankan oleh tim Campus Ministry Loyola (CaMiLo). KBKL dapat mengikuti Misa Natal dengan baik, sehingga Ekaristi pada pagi ini dapat berjalan dengan lancar dan khidmat dari awal hingga akhir. Dengan adanya Misa Ekaristi Natal ini, KBKL diharapkan dapat membawa suasana damai sukacita Natal walaupun Natal telah berakhir di bulan Desember lalu.
Setelah misa ekaristi selesai, transisi acara dimulai. Para penampil dan panitia Jolly Fest segera beraksi untuk mensterilkan area sehingga pertunjukkan dari KBKL dapat terlaksana. Perayaan Natal kali ini diisi oleh berbagai para penampil KBKL, diantaranya terdapat duet Cessa dari LC 74 yang menyanyi dengan iringan gitar oleh Pater Vico, lalu terdapat persembahan dari Gamelan Soepra 73. Kemudian ada pula penampilan Dance Kontemporer, Dance Malam Kesenian TEKOL, Band Guru dan Karyawan, Kolaborasi Ekstra Taekwondo dengan Dance 73 dan 74, hingga Permainan Rebana Cinta Damai oleh kehadiran para santri dari Pesantren Roudlotus Sholihin Demak. Selain penampilan yang menarik, terdapat pula hal yang membuat perayaan Natal kali ini berbeda yaitu adanya media videotron yang membuat Natal kali ini berkesan canggih dan modern berbeda dengan Natal pada umumnya.
DKKL Allan selaku Koordinator Sie Acara telah mempersiapkan acara Jolly Fest ini semenjak dua bulan yang lalu dan disiapkan secara intensif ketika dua minggu sebelum acara ini dimulai. Para panitia yang berpartisipasi dipilih secara selektif sehingga acara ini dapat disiapkan dengan lancar. Banyak KBKL yang terlibat kolaborasi untuk memeriahkan acara. Harapan dalam acara ini adalah dapat memberikan hiburan kepada KBKL dalam menyambut dan menghadirkan sukacita Natal di lingkungan SMA Kolese Loyola, serta memperlihatkan kepada masyarakat bahwa Loyola memiliki orang-orang (KBKL) yang luar biasa berbakat. Beliau berpesan, “Diharapkan juga melalui tema ini kita dapat lebih peduli dengan keragaman masyarakat Indonesia dan kondisi masyarakat yang beraneka ragam.”
Kedatangan Pesantren
Pada event Jolly Fest Loyola kali ini, SMA Kolese Loyola mengundang Pesantren Roudlotus Sholihin. Kedatangan mereka dari pintu gerbang SMA Kolese Loyola sudah disambut hangat oleh para panitia, tak lupa panitia mengarahkan para anggota Pesantren untuk menuju aula Bellarminus. Tak hanya panitia, seluruh KKL dan KBKL pun turut memberikan sambutan yang meriah bagi tamu istimewa dari Pesantren. Sebagai pembuka dalam kedatangan Pesantren kali ini, dibuka dengan para MC mempersilahkan perwakilan dari Pesantren Roudlotus Sholihin memberikan kalimat pengantar sebagai ucapan dan salam. Tak lupa juga selain mengunjungi SMA Kolese Loyola, tentu Pesantren Roudlotus menampilkan bakat yang mereka punya untuk memeriahkan acara Jolly Fest kali ini. Dengan penampilan menyanyi yang dimeriahkan oleh alat musik rebana, turut serta dalam memeriahkan dan membuat Aula Bellarminus penuh dengan nyanyian dan juga alat musik yang dimainkan. Awalnya para anggota Pesantren Roudlotus sempat kaget melihat antusiasme para KKL yang menerima dan bersemangat terhadap kedatangan mereka, namun antusiasme itulah yang membuat para anggota Pesantren Roudlotus semakin bersemangat dalam menampilkan penampilan mereka.
Penampilan & Pertunjukan
Dalam setiap acara, Gamelan Soepra selalu hadir sebagai bintang utama yang menjadikan ekskul satu ini salah satu penampil iconic. Pada Loyola Jolly Fest kali ini, Gamelan Soepra #73 dan #74 mendapatkan kesempatan untuk menampilkan aksinya. Gamelan Soepra #74 berkolaborasi dengan LV (Loyola Voices) untuk mengiringi dalam misa Natal, sedangkan Gamelan Soepra #73 menunjukkan kebolehannya berkolaborasi membawakan lagu-lagu hits. Ditambah dengan penampilan istimewa dari Michi, Gading, dan Kalea yang membawakan beberapa lagu sembari diiringi oleh alunan musik dari Gamelan Soepra #73, salah satunya adalah lagu “Dia Lahir Untuk Kami”. Banyak persiapan yang dilakukan oleh para pemain Gamelan Soepra. Kyrene yang merupakan pemain biola dan Jessica yang merupakan pemain saron dalam Gamelan Soepra menuturkan bahwa pada bulan Desember, dan lima hari di bulan Januari ini, teman-teman Gamelan Soepra harus latihan agar penampilan bisa berjalan lancar. Banyak kesulitan yang dialami khususnya dalam menyesuaikan tempo ketika bermain, namun mereka tetap harus tetap melanjutkan, dan menyesuaikan tempo. Pesan bagi KKL dari Kyrene dan Jessica adalah semoga dengan acara ini, setidaknya bisa menjadi motivasi, dan memberikan hikmah bagi KKL.
LV (Loyola Voice) merupakan salah satu ekstrakurikuler yang digunakan untuk mengiringi misa. Penampilan mereka berkolaborasi dengan Gamelan Soepra #74 selama mengiringi misa pagi ini. Lagu-lagu yang ditampilkan terdengar asing di telinga para KKL pada misa hari ini dikarenakan lagu yang dibawakan berbahasa Inggris, Indonesia dan Latin. Salah satu penyanyi dalam LV bernama Fanie memberikan pandangannya dari sisi internal mulai dari persiapan hingga kesulitan yang dihadapi selama acara berlangsung. Berdasarkan wawancara, LV melakukan latihan selama satu bulan dan dari sisi Fanie sendiri, ia melakukan latihan di rumah selama 10 menit. Menurut Fanie, kesulitan yang dihadapi selama pentas hari ini ialah kesalahan teknis, di mana ia tidak mengetahui apakah volume microphone sudah cukup keras atau belum, dan untuk menangani masalah tersebut Fanie tetap melanjutkan penampilan. Sebelum selesai wawancara Fanie meninggalkan sebuah pesan bagi para KKL, untuk lebih terlibat aktif dalam misa pada saat menyanyikan jawaban umat.
Penampilan memukau ditampilkan oleh tim ekstrakurikuler dance dengan tim taekwondo. Pertunjukan modern dance yang dibawakan oleh tim ekstrakurikuler dance yang dipadukan berbagai gerakan dalam taekwondo ini membuat KKL terpukau. Tentunya banyak hal yang dialami oleh penampil ketika tampil. Hal ini dirasakan oleh Sarah yang merupakan salah satu dancer, dan Marthin salah satu penampil taekwondo. Agar bisa menghasilkan penampilan yang berhasil memukau KKL, tim dance memerlukan waktu latihan di bulan Desember namun karena terpotong liburan, maka beberapa hari sebelum acara dimulai, tim dance sudah harus kembali latihan lagi. Begitu juga dengan taekwondo dimana mereka memerlukan waktu empat minggu untuk latihan. Banyak kesulitan yang dialami dari tim dance maupun taekwondo, mulai dari demam panggung, kurangnya preparation, dan khususnya kesulitan yang dialami oleh tim taekwondo karena terutama laki-laki yang belum berpengalaman dalam hal dance. Namun, kesulitan itu berhasil diselesaikan dengan melakukan improvisasi ketika tampil, dan tetap melanjutkan penampilannya. Pesan yang ingin disampaikan oleh Sarah dan Marthin adalah dengan acara Natal yang luar biasa ini, “Semoga dengan acara ini juga bisa membangkitkan semangat kita agar juga bisa mewujudkan resolusi di tahun baru ini.”
Pada akhirnya Loyola Jolly Fest ini diakhiri dengan penampilan dari Gamelan Soepra #73. Pada penampilan penutup ini, Gading, Michi, Cessa, Luna, dan Kalea membawakan beberapa lagu Natal yang tentunya diiringi oleh alunan musik dari Gamelan Soepra. Tentunya dengan adanya penampilan ini dapat membawa kembali suasana Natal dalam acara Loyola Jolly Fest ini. Sebuah video juga ditayangkan yang berisikan tentang recap di semester satu mulai dari POPSILA, Regenerasi DKKL, Pitulasan, Temu Kolese, dan masih banyak recap dari kegiatan di semester I ini. Acara Loyola Jolly Fest diakhiri dengan Mars Kolese Loyola yang berikutnya KKL dapat meninggalkan sekolah.
Penulis : JURNALISTIK SERIGALA
Dokumentasi : MOMENT HUNTER