Ekskursi : Melayani Sesama dengan Hati

Bagi orang awam, ekskursi memiliki arti perjalanan atau kegiatan untuk bersenang-senang. Namun, bagi KKL SMA Kolese Loyola, ekskursi tidak hanya sebuah perjalanan, melainkan perjalanan rohani, perjalanan bersama yang disertai kebahagiaan untuk menyambut awal yang baru. Di dalam dinamika ini, KKL diajak untuk berjalan bersama orang-orang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel. KKL juga diajarkan mengenai hidup mandiri dan sederhana bersama dengan mereka.

Kegiatan ekskursi juga merupakan bentuk perwujudan atau implementasi nilai 4C dalam kehidupan sehari-hari, terutama nilai compassion. Tidak hanya hidup bersama, KKL kelas XI juga diajarkan untuk peduli dan membantu mereka yang kesusahan. Melalui kegiatan ekskursi, KKL diharapkan agar dapat melihat sisi lain dari kehidupan sehari hari mereka, bahwa masih banyak orang yang tidak seberuntung KKL. Dengan kesadaran tersebut, KKL diharapkan agar dapat dan ingin bertumbuh, berbuah, dan berdampak bagi orang-orang di sekeliling mereka .

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, saat ekskursi masih dijalankan dengan sistem tiga gelombang dan durasi per gelombang yaitu tiga hari dua malam, pelaksanakan ekskursi tahun ini memiliki cara yang berbeda, yaitu KKL diarahkan untuk melaksanakan ekskursi serentak satu angkatan dengan durasi per gelombang yaitu lima hari empat malam. Ekskursi ini dilaksanakan pada tanggal 13 maret hingga 17 maret 2023, dengan tujuan lokasi berjumlah 45 panti, dan jumlah anggota kelompok berkisar dua hingga enam belas orang.

Salah satu kegiatan inti ekskursi yang dilaksanakan oleh KKL yaitu berdinamika bersama anggota panti. Selama ekskursi berlangsung, KKL diharuskan melaksanakan aktivitas dengan rutinitas yang teratur. Aktivitas panti dimulai dari jam setengah lima pagi, diawali dengan doa pagi, mandi, hingga sarapan. Sebagian besar anak panti masih bersekolah selama setengah hari, sedangkan KKL membantu panti dengan melakukan kegiatan lain. Di hari terakhir, perpisahan dilakukan dengan sederhana dan disertai dengan senyuman bahagia KKL dan anggota panti.

Panti wredha merupakan salah satu lokasi ekskursi tahun ini. Tentunya rutinitas yang dilaksanakan KKL di panti wredha berbeda dengan KKL di panti asuhan. Dinamika di panti wredha dimulai pada pukul 5 pagi, diawali dengan menyiapkan air hangat dan meracik bahan masakan untuk satu hari penuh. Disini, KKL belajar berinisiatif membantu opa dan oma, seperti membersihkan kamar, menyapu lantai, hingga menemani opa dan oma berbicara. KKL menjadi lebih giat menjalani ekskursi karena keramahan opa oma terhadap KKL.

Selain panti asuhan dan panti wredha, sebagian KKL kelas XI juga melakukan ekskursi di SLB (Sekolah Luar Biasa). Beberapa KKL kesulitan berdinamika dengan anggota panti berkebutuhan khusus, dikarenakan aktivitas yang dilaksanakan satu hari penuh dan sulitnya berkomunikasi dengan anggota-anggota SLB. Namun, bukan berarti KKL dapat melalaikan tugas mereka. Di balik kekurangan yang menghalangi kebebasan mereka, anggota-anggota SLB tetaplah seorang manusia yang sama seperti KKL.

Tak luput juga, salah satu tempat tujuan KKL kelas XI dalam melaksanakan ekskursi yaitu rumah ODGJ. Beberapa KKL kesulitan berdinamika di tempat ini, meningat bahwa perilaku pasien yang cenderung berbeda dari manusia awam dan tidak dapat ditebak sehingga membutuhkan usaha dan kesabaran yang luar biasa besar. Meskipun begitu, KKL tidak melalaikan tugas mereka dan lebih merangkul sesama mereka yang memiliki kekurangan.

Berikut adalah pesan dan kesan dari para KKL 72 yang telah usai melaksanakan proses ekskursi:

“Setiap perjumpaan pasti ada perpisahan. Kalimat itu yang mampu menggambarkan keseluruhan dinamika ekskursi tahun ini. Ada senyum, tawa, haru, hingga tangis melengkapi indahnya momen ekskursi 2023.” ~ Della 72

“Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda. Tak ada manusia yang sempurna, melainkan manusia yang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sebagai sesama manusia dan sebagai sesama ciptaan Tuhan, sudah menjadi kewajiban kita untuk saling mengasihi. ” ~ Nadia 72

“Punya harta dan ilmu jika hanya dinikmati sendiri, tidak banyak berarti. Berbagi adalah cara bersyukur tertinggi atas berkat yang diberi Tuhan. Karena hidup ini terlalu singkat untuk dinikmati sendiri, bukankah lebih baik jika dibagi?” ~ Wilson 72