LOSAAC 2025 ini berjalan dengan sangat cepat. Tidak terasa LOSAAC sudah memasuki hari kelima. Sama dengan hari sebelumnya, kegiatan perlombaan ini dilakukan setelah para KBKL menyelesaikan proses KBM. Pada siang hari ini, LOSAAC menghadirkan pertandingan yang spektakuler seperti pertandingan basket (baik basket putra maupun putri) dan tenis meja. Kedua perlombaan cabang olahraga ini menjadi ajang kompetisi sengit yang diikuti oleh berbagai peserta dari beragam SMP.
Dimulai pada pukul 13.00 WIB, para pemain basket putri mulai memasuki lapangan basket yang berlokasi di Lapangan Edmund Campion sedangkan basket putra bermain di area Aula Bellarminus. Sebelum pertandingan dimulai, mereka melakukan pemanasan bersama di area depan kantin Faber dan di area lapangan hijau. Dari semua pertandingan itu, yang paling menarik adalah pertandingan antara SMP PL Jogja dan Bina Bangsa School dengan perolehan poin 58 : 22. Pertandingan itu menjadi salah satu pertandingan yang sangat berkesan bagi penonton, karena dalam pelaksanaannya, mereka tampil sportif dan adil satu dengan lainnya. Memang di awal permainan, banyak pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu pihak karena terpancing emosi, sehingga salah satu anggota mereka mendorong pemain dari tim lawan. Tetapi di akhir, mereka bukannya bertengkar dan mementingkan ego tetapi justru saling berteman. Hal ini terlihat dari kebersamaan mereka saat duduk bersama di dekat lapangan hijau dan saling berbaur satu dengan lainnya.
Selain itu, kami juga sempat mewawancarai salah satu peserta basket putri yang berasal dari SMP Kanisius Kudus yang bernama Caca. Caca berkata bahwa pertandingan basket ini cukup sulit baginya, tetapi ia tetap yakin dapat memperoleh kemenangan di LOSAAC 2025 ini. Latihan yang dilakukan oleh Caca cukup berat, namun hal itu tidak membuat ekspektasinya jatuh atau turun ketika melihat pertandingan dari peserta SMP lainnya. Ia berharap agar pertandingan LOSAAC kedepannya bisa lebih baik lagi.
Pertandingan berikutnya adalah tenis meja. Terlihat banyak sekali pengunjung yang turut menonton pertandingan itu karena pertandingan ini merupakan babak final untuk match tenis meja. Suasana di sekitar Galeri Kanisius begitu ramai penonton dan terdengar suara riuh sorak-sorai yang memenuhi area tersebut.
Fiona, siswi dari SMPN 5 menuturkan bahwa sepanjang pertandingan tenis meja, perasaannya campur aduk. Namun demikian, baginya, ini adalah pengalaman yang cukup menyenangkan dan menyenangkan. Ia merasa bahwa kualitas pelayanan dan keramahan Loyola, terutama dalam hal informasi dan semacamnya sangatlah baik. Setelah ia menyelesaikan pertandingan, ia mengaku merasa lega dan bangga bahwa ia telah memberikan yang terbaik.
Dia juga tidak asing dengan olahraga itu sendiri, karena telah berlatih sejak kelas empat SD. Selain itu, ia juga sudah terbiasa dengan LOSAAC, karena sudah pernah mengikuti kompetisi ini di tahun sebelumnya. Fiona berpendapat bahwa LOSAAC tahun ini sangat menyenangkan, benar-benar menyenangkan, dan sungguh tak terlupakan. Ia mengatakan bahwa ia juga merasa sangat termotivasi untuk berlatih dan bekerja lebih keras untuk LOSAAC tahun depan, karena ia sudah berencana untuk mendaftar sekali lagi.
Dari dua pertandingan hari ini kita dapat menarik suatu kesimpulan yaitu kerja keras, pengorbanan, dan tekad yang kuat akan membawa keuntungan dan dampak positif yang mengarah pada diri kita. Semua usaha dan latihan itu harus kita lalui dengan baik serta tulus, meskipun berat. Kendati itu, kita tak boleh lupa bahwa tanpa kerja keras dan pengorbanan, nilai dan harga dari kemenangan kita menjadi kosong, hampa dan tidak berarti.
\