Menilik Satu Titik di Timur Jawa

Kala itu hari Selasa yang cerah, di tengah hiruk pikuk dinamika sekolah, beberapa guru menyempatkan diri untuk mengamati dinamika di luar sekolah. Berangkat dari kota Semarang kami menuju ke arah timur. Sebuah tempat yang sampai saat ini kental dengan kearifan lokal. Tempat yang menjadikan Kerajaan Majapahit, Singosari, Kediri, Kanjuruhan berdiri dan menyebarkan agama Hindu.

Bukit ikonis yang berdiri kokoh di salah satu desa yang dikunjungi.

 

Keberangkatan menuju lokasi tentunya memiliki tujuan. Apa itu? Ya, tujuannya untuk menilik tempat pelaksanaan Live In 2023. Mengenali dan melestarikan warisan budaya yang ada adalah tanggung jawab para pejuang pembaharu dunia. Dilandasi dengan nilai-nilai Ignasian berupa 4C (competence, conscience, compassion, commitment), Live In 2023 ingin mengajak para pejuang pembaharu dunia untuk ikut melestarikan warisan budaya Indonesia.

Jemuran gabah padi menghiasi teras depan rumah warga.

 

Salah satu ladang yang digarap oleh warga setempat.

 

Salah satu kota yang dikunjungi di bagian timur tanah Jawa ini secara umum penduduknya bekerja sebagai petani, pedagang, namun beberapa juga bekerja sebagai guru, dosen, bahkan PNS. Suasana kota yang rapi, teratur, dan cenderung sejuk, menjadikan kota ini terasa nyaman untuk ditempati. Pengalaman untuk hidup bersama dengan nyaman dan sekaligus mendapatkan pengetahuan tentang warisan budaya Indonesia adalah sebuah anugerah. Anugerah yang mungkin akan menjadi anugerah terindah yang pernah kita miliki, persis seperti kata band legendaris Indonesia, Sheila On 7.

Jadi, Live In 2023 akan diadakan di mana ya? Penasaran kan?

(Tim Survey Live In 2023)