Pada hari Jumat-Sabtu, 7-8 Oktober 2022 Yayasan dan SMA Kolese Loyola yang diwakili oleh Pater Yoedho, SJ, Bapak Bahari, Pater Vico, SJ, Bapak Lantang, Bapak Gemilau, Bapak Petrus Joko dan Bapak Singgih mengikuti Hari Studi Asosiasi Sekolah Jesuit Indonesia di Aula Lt. 4, Kolese Kanisius, Jakarta. Kegiatan ini mempunyai tema: Relevansi Paradigma Pedagogi Ignatian/Reflektif Terhadap Kurikulum Merdeka.
Kegiatan hari pertama dimulai dengan sharing pengalaman penerapan kurikulum merdeka dengan paradigma pedagogi Ignatian/Reflektif (PPI/PPR) di sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pembicara untuk tingkat SD adalah Ibu Khatarina Ika Wardhani yang merupakan Kepala SD Kanisius Kurmosari Semarang. Beliau memaparkan tentang penerapan kurikulum merdeka yang dikaitkan dengan nilai-nilai sekolah. Salah satu proyek yang disharingkan adalah Kanisius Peduli Sungai. Beliau memaparkan program kegiatan ini dimulai dari melihat konteks, memberikan pengalaman, mengajak siswa berefleksi, melakukan aksi dan evaluasi. Untuk tingkat SMP adalah Ibu Emilia Kuswardani yang merupakan guru matematika SMP Strada Budi Luhur. Beliau juga memaparkan tentang penerapan kurikulum merdeka yang dikolaborasi dengan profil lulusan sekolah. Salah satu proyek yang dilakukan adalah pengelolaan sampah. Beliau juga memaparkan bahwa dalam melakukan proyek ini juga mengkolaborasi dengan paradigma pedagogi Ignatian.
Sesi berikutnya adalah pemaparan penerapan kurikulum merdeka oleh Bapak Antonius Triyanto dari SMK Katolik St. Mikael Surakarta dan Bapak Henrikus Suparjono dari SMA Kolese Kanisius Jakarta. Secara umum beliau memaparkan implementasi kurikulum merdeka yang dikolaborasi dengan nilai sekolah masing-masing dan juga dengan PPI/PPR. Kegiatan hari pertama ini diakhiri oleh pemaparan tentang kurikulum merdeka oleh Bapak Anindito Aditomo selaku Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan.
Pada hari kedua, kegiatan yang dilakukan adalah diskusi kelompok dengan mengusung materi tentang relevansi PPI/PPR dengan kurikulum merdeka dan bagaimana upaya penerapannya dalam sekolah. Diskusi dibagi ke dalam beberapa kelompok besar, pada saat diskusi ini wakil dari SMA Kolese Loyola bersama wakil dari SMA Kolese De Britto. Dalam diskusi ini dapat disimpulkan bahwa PPI menjadi roh penggerak dalam pelaksanaan kurikulum merdeka.