Halo Teman-Teman semua, jadi ini cerita saya Nickolas Saliem Ketika pembinaan di Beasiswa Indonesia Maju selama 1,5 Tahun. Saya bersama 50 orang dari seluruh Indonesia difokuskan selama 1.5 Tahun untuk belajar IELTS, SAT, mengerjakan proyek Portofolio, Membuat Essay, untuk persiapan Mendaftar Kuliah Luar negeri.
Bulan-bulan pertama saya di BIM cukup padat namun menyenangkan karena masih terasa bangga bisa berada disini. Kita semua belajar SAT dan IELTS sambil menghadiri banyak seminar dari Professor dan orang-orang hebat lainnya. Kita bersama-sama tinggal di BPMP Bali, semacam asrama di Denpasar yang menjadi tempat tinggal kita selama setahun Pertama.
Bulan-bulan selanjutnya kita sudah mulai mempersiapkan akan mengambil test IELTS dan SAT pada September dan Oktober. Kita juga mulai mengerjakan Projek untuk portofolio kita sambil juga mencicil untuk mengerjakan essay untuk mendaftar ke beberapa Universitas.
Saya cukup bangga dengan Skor IELTS dan SAT saya. Saya mendapatkan skor 8 untuk IELTS dan 1470 untuk SAT, setidaknya cukup untuk mendaftar semua universitas yang saya mau. Saya masih bermimpi untuk bisa diterima di MIT atau UC Berkeley. Namun saya juga tidak menutup kemungkinan untuk menjelajahi China dengan mendaftar di Zhejiang University.
Setengah tahun terakhir, kami dipindah ke Jakarta di PPPPTK Bahasa Jakarta Selatan. Karena proses Admission rata-rata sudah selesai, dan kita hanya menunggu untuk decision Acceptance, kita mulai dipersiapkan untuk Kuliah. Kita belajar bersama Fisika, Matematika, Kimia, dan Programming Tingkat 1. Saya menjadi cukup dekat dengan semua orang disini akhirnya karena kita akhirnya memiliki cukup banyak waktu luang untuk belajar dan bersosialisasi. Kita bermain Bola bersama, Belajar Bersama, Saling bercerita karena kita satu asrama sambil menunggu Acceptance Letter. Menurut saya, Waktu-waktu ini sangat berharga sebagai momen Dimana saya bisa sangat dekat dengan student terbaik lainnya di Indonesia.
Pada Akhirnya, saya berhasil diterima di Zhejiang Univeristy di China dan saya memilih untuk pergi ke China dengan segala kemajuan pesatnya. Saya berharap bisa lebih banyak lagi adik-adik kelas Loyola yang bisa mendapat kesempatan yang baik ini.