LOSAAC 2025 dilaksanakan selama 9 hari yaitu mulai dari tanggal 31 Januari – 8 Februari. Saat ini, kita sudah melewati hari yang kedua. Semangat pantang menyerah selalu mengikat para siswa dan siswi dari SMP dalam mengikuti perlombaannya. Hari ini tidak kalah seru dengan hari pertama LOSAAC karena pada Sabtu ini, LOSAAC hadir dengan berbagai lomba yang akan dilaksanakan seperti bulu tangkis, bridge, akademik (IPA, IPS, Matematika), dan storytelling. Yuk kita lihat keseruannya!
Bulu tangkis :
Perlombaan bulu tangkis ini tidak kalah menariknya dengan hari yang pertama. Hari ini, pertandingan dilanjutkan ke babak-babak selanjutnya, dan tentu saja, dengan laga yang lebih sengit dan menantang. Masih sama dengan hari sebelumnya, pertandingan ini dilakukan di Aula Bellarminus dengan net yang dipasang rapi. Kategori bulu tangkis yang diadakan adalah tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putra. Semangat untuk bermain juga tak luntur dan masih sama dengan hari sebelumnya, bahkan, dapat dikatakan semakin bertambah. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak pula teriakan dan sorak-sorai yang terdengar. Singkat kata, pertandingan hari ini berlangsung dengan sangat sengit, ganas, dan dahsyat. Terdapat beberapa pemenang dari pertandingan ini yaitu sebagai berikut :
- Pemenang tunggal putra yakni : SMP Bina Bangsa, SMP Negeri 3 Semarang, SMP Negeri 3 Kartasura, dan SMP Masehi 3 PSAK.
- Pemenang ganda putra yakni : SMP Negeri 2 Pemalang, SMP Negeri 3 Kartasura, SMP Negeri 19 Semarang, dan PKBM Terang bangsa dengan SMP Negeri 34 Semarang.
- Pemenang tunggal putri yakni : GKSA Lanud Adi Soemarmo, SMP Pius Pekalongan, SMP Negeri 1 Mranggen, dan SMP Negeri 39 Semarang.
Pertandingan akan terus berlanjut hingga babak final yang akan dilaksanakan hari selanjutnya. Tetap semangat dan pantang menyerah!
Bridge :
Bridge merupakan salah satu perlombaan dari cabang olahraga yang berada dalam LOSAAC. Perlombaan ini dilakukan di ruang Ignatius dan dimulai dari pagi hingga sore dengan jumlah peserta yang tak sedikit. Terdapat tujuh meja yang digunakan dalam pertandingan dengan dua juri yang mengawasi setiap pesertanya. Setiap meja berisi empat orang, di mana sisi yang berhadapan merupakan satu tim.
Interview yang kami lakukan berada di bagian luar ruang Ignatius. Nesta, salah satu murid asal SMP Negeri 30 yang berkecimpung dalam lomba bridge, adalah orang yang kami wawancarai. Ia memiliki kesan yang baik terhadap LOSAAC dan berkata bahwa acara perlombaan ini sangat seru. Selain itu, Nesta juga menambahkan bahwa kalah atau menang itu tidak masalah, yang terpenting adalah pengalaman yang pernah dirasakan.
Setelah perjuangan yang begitu panjang, akhirnya kemenangan diraih oleh Lionel dan Steven dengan total skor 227 dari 312 (72,76%). Kemenangan yang diperoleh tidak semudah yang kita pikirkan, karena membutuhkan proses yang lama sekitar 5-6 jam. Di akhir pertandingan, peserta satu dengan lainnya bersalaman yang menandakan bahwa di luar semua persaingan itu tetap ada rasa persaudaran dan solidaritas satu sama lainnya.
Akademik (IPA, IPS, Matematika) :
Tidak hanya perlombaan berbasis olahraga saja tetapi juga ada perlombaan akademik yang hadir di LOSAAC hari kedua ini. Terdapat tiga mata pelajaran yang akan dilombakan yaitu IPA, IPS, dan Matematika. Ketiganya dilakukan di gedung Xaverius lantai 2 menggunakan lima ruangan. Peminat setiap lomba akademik ini juga cukup banyak yaitu ada 35 peserta di mapel IPA, 26 peserta di mapel IPS, dan 35 mengikuti Matematika.
Ruangan itu menjadi tegang setelah bel berdering yang menandakan dimulainya pengerjaan soal. Tatapan para peserta begitu serius ketika melihat soal-soal yang ada. Detik demi detik, menit demi menit, akhirnya pengerjaan soal selesai. Para peserta yang sudah selesai langsung diperbolehkan untuk keluar dari ruangan dan setelah itu, proses pengecekan pun langsung berjalan. Rasa takut dan gelisah akan hasil itu lumrah namun apapun hasilnya tetap bersyukur dan terus berjuang, semangat!
Storytelling :
Lomba bergengsi yang melatih kemampuan public speaking serta Bahasa Inggris ini kerap menjadi buah bibir masyarakat. Dalam LOSAAC kali ini, dapat dilihat bahwa ada 15 peserta dengan antusiasme tinggi yang mengikuti lomba storytelling. Lomba ini berada pada ruang Cinema dengan tiga juri yang menilai. Para peserta juga telah menyiapkan berbagai properti dan kostum unik yang menarik mata para penonton. Gerakan dan daya komunikasi juga ikut menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan dan membuat penampilan mereka luar biasa. Lomba ini menjadi saksi nyata bahwa tidak hanya kemampuan kognitif saja yang diperlukan tetapi juga kemampuan sosial, kepercayaan diri, dan pertemanan yang erat antar sekolah.
Kami berkesempatan melakukan wawancara pada dua peserta yang mengikuti lomba storytelling. Kami mewawancarai Titania dan Agnes. Titania yang berasal dari SMP Remaja mengatakan bahwa ia mengetahui kegiatan LOSAAC dari temannya sehingga LOSAAC 2025 adalah kegiatan pertama yang ia ikuti. Ia menceritakan Legenda Maling Kundang. Ia memilih cerita ini karena sudah familiar dan melekat kepada kehidupannya.
Berikutnya, kami mewawancarai Agnes yang berasal dari SMP Domenico Savio, ia mengetahui acara LOSAAC ini dari Instagram, membuat ia ingin mengikutinya. Berbeda dengan Titania, Agnes memilih menceritakan kisah dari Dono, Kasino, dan Indro Warkop. Ia menyiapkan naskah ceritanya selama satu bulan. Agnes juga sudah pernah mengikuti LOSAAC 2024. Baginya, tema LOSAAC ini sedikit menantang tetapi juri-jurinya sangat interaktif.
Futsal :
Permainan yang disegani oleh masyarakat Indonesia akhirnya dimulai yaitu futsal. Pertandingan dilaksanakan di lapangan semi–outdoor, Edmund Campion dan terdapat 16 tim yang bertanding. Pertandingan futsal dimulai pada pukul 09.00 WIB dan berakhir pukul 14.00 WIB. Wasit pertandingan dipimpin langsung oleh perwakilan dari PSSI.
Sejak match pertama, masing-masing tim sudah menunjukan keseriusan, meski masih berada di babak penyisihan. Hal itu terbukti dengan panasnya situasi permainan, meskipun jumlah penonton tidak tergolong banyak. Tim-tim yang bertanding banyak yang menganggap LOSAAC ini sebagai ajang untuk berlatih dan memperkuat chemistry antar pemain. Tetapi, ada juga yang beranggapan pertandingan ini sebagai ajang yang serius. SMP Kanisius Pati sebagai tim peserta yang datang dari jauh untuk pertandingan hari ini, merasa sangat senang dan bersyukur dapat diundang. Sebelumnya, mereka sudah melakukan persiapan dan berlatih berharap dapat menang meski dengan peluang yang kecil. Apapun hasilnya nanti mereka tetap merasa senang dapat mengikuti LOSAAC 2025. Semua tim dapat bertanding secara sportif, dibuktikan dengan jarangnya kartu kuning yang dikeluarkan oleh pemimpin laga.
Mobile Legends:
Di LOSAAC 2025 tidak hanya ada kompetisi yang berbasis fisik, akademik, maupun seni. Tapi terdapat juga kompetisi esport dari game Mobile Legends. Tentunya permainan ini tidak asing di telinga siswa SMP. Hal ini membuat banyak siswa SMP ingin mendaftar kompetisi esport Mobile Legends. Perlombaan ini ternyata dapat melatih kemampuan menyusun strategi, kekompakan dan kebersamaan untuk meraih kemenangan. Pada hari ini, perlombaan digelar di area Faber dan LSC dengan jumlah sebanyak 30 tim yang mengikuti perlombaan ini.
Kami juga mewawancarai peserta lomba bernama Riki yang berasal dari SMP Domenico Savio. Pada awalnya, ia ingin bergabung dengan pertandingan bridge tetapi karena tidak bisa, maka ia beralih ke pertandingan Mobile Legends bersama timnya yang berjumlah tujuh orang. Ia merasa senang dan gembira dalam mengikuti rangkaian kegiatan pertandingan Mobile Legends di LOSAAC 2025, meskipun nantinya pasti akan menghadapi lawan-lawan yang lebih sulit dan tangguh lagi. Sejauh ini Riki dan timnya baru melawan satu tim dan memenangkannya, sehingga ia dapat lolos ke babak selanjutnya pada pukul 15.30 WIB. Riki berharap agar ia dan timnya dapat masuk 3 besar dari hasil pertandingan.