Tidak terasa hari ini adalah hari terakhir acara LOSAAC 2025. Sabtu, 8 Februari 2025 menjadi hari penutup LOSAAC yang telah dilaksanakan selama sembilan hari lamanya. Pagi hari ini, terdapat lomba band yang diikuti oleh 15 band dari berbagai SMP baik swasta maupun negeri. Dibuka dengan sambutan MC, lalu dilanjutkan dengan perkenalan tiga dewan juri yakni Zulkifli Nasutiom, Abdul Rachman, dan Philip Worotitjan. Setelah itu ada sesi penekanan terhadap tema besar LOSAAC 2025 yaitu “Adventure of A Lifetime”. Aula Bellarminus dipenuhi kursi merah yang berperan sebagai tempat duduk bagi para peserta maupun pengunjung yang ingin menonton penampilan band tersebut.
Pada awalnya, memang tidak terlalu banyak penonton di aula, tetapi seiring berjalannya waktu, para pengunjung mulai berdatangan dan memenuhi aula. Perlombaan dimulai dengan adanya tes semangat dengan menyuarakan jargon LOSAAC 2025. Kemudian, barulah perlombaan dimulai. Tim band dari masing-masing sekolah maju ke panggung yang sudah dilengkapi dengan beragam alat musik serta hiasan unik berbentuk keranjang dengan lampu yang gemerlap.
Penampilan seluruh band begitu memukau, dan membuat semua orang sontak bertepuk tangan. Paduan alat musik dengan vokal yang diberikan menjadi sangat serasi. Para penyanyi juga mencoba berinteraksi dengan penonton sambil berjalan-jalan di sekitar panggung. Penonton juga turut menunjukan perhatiannya dengan mengikuti alunan musik yang menggema.
Setelah 15 penampilan yang telah dilakukan. Para juri akhirnya memutuskan untuk mengumumkan para pemenangnya, yakni:
Juara pertama: SMP PL Domenico Savio (1)
Juara kedua: SMP Yoannes XXIII
Juara ketiga: SMP Negeri 3 Semarang
Di sela-sela penampilan band, kami mewawancarai salah satu peserta asal SMP Negeri 44 yaitu Arya. Di sini, Arya berperan sebagai drummer dalam timnya yang bernama Dynamic Move Band. Ia sekarang berada di kelas VII SMP yang menjadikan LOSAAC 2025 sebagai LOSAAC pertama yang ia ikuti. Penampilannya yang memukau itu ternyata membutuhkan kerja keras yang luar biasa selama dua minggu, dan tentu terdapat beberapa kendala. Ia mengaku bahwa ia sempat sakit di tengah-tengah proses latihan. Karena itu, latihan timnya terpotong dan pada hari-hari terakhir, timnya harus berlatih dengan lebih giat lagi. Pesan yang ingin Arya sampaikan adalah tetaplah antusias akan bidangmu dan jangan pernah mundur atau patah semangat. Itulah pengalaman Arya selama penampilan band di LOSAAC 2025 ini.
Selanjutnya, kami juga mewawancarai salah satu peserta yang berasal dari tim Gita Gusa yaitu Aleta. Aleta berasal dari SMP Negeri 21 Semarang. Ia berkata bahwa selama tampil di panggung, ia berusaha yang terbaik, tetap percaya pada kemampuan diri sendiri dan timnya. Aleta juga menambahkan bahwa melakukan suatu performance itu tidak perlu ragu-ragu, mengalir saja seperti air. Gairahnya yang kuat membuatnya menikmati setiap penampilan band teman-teman lainnya di LOSAAC. Ia berkesan baik terhadap LOSAAC yang pertama kali ia ikuti ini. Tak hanya itu, dirinya sendiri pun mengatakan bahwa perlombaan ini sangat seru, menyenangkan, dan menambah relasi pertemanan.
Selain mewawancarai salah satu peserta dari Tim Dynamics Move Band dan Gita Gisa, kami juga mewawancarai salah satu panitia dari ajang perlombaan band yang digelar yaitu Maria. Sekarang ia duduk di bangku kelas X-F. Ia dulunya sudah pernah bertugas sebagai panitia pada acara sebelumnya, maka ini merupakan kali keduanya menjadi panitia LOSAAC. Sebagai sekretaris, Maria bertugas untuk mendata para peserta, mengonfirmasi data-data dari peserta yang mendaftar kembali. Ia juga bekerja sebagai penerima tamu yang bertugas menyambut para tamu dan mendata tamu yang datang pada saat acara berlangsung. Kesan dari Maria terhadap berlangsungnya acara LOSAAC adalah acara ini mantap dan keren. Ia juga berpesan untuk para peserta agar tetap semangat dalam menampilkan yang terbaik dan mendaftar di SMA Kolese Loyola.
Semangat dan teruslah berjuang, ingat, selalu ada kesempatan sejak awal hingga terakhir LOSAAC 2025. Jangan kalian mudah berputus asa! Ite Inflammate Omnia!